Bahasa-bahasa di benua Afrika diperkirakan mencapai 1.250 hinggga 2.100 macam bahasa, kadang-kadang ada yang meyakini jumlahnya melebihi 3.000 bahasa yang dituturkan oleh penduduk asli di benua Afrika. Bahasa-bahasa tersebut terbagi menjadi enam macam rumpun bahasa yang penyebarannya terbilang luas, di antaranya yakni:
- Rumpun bahasa Afro-Asia
Cakupan penyebaran jenis rumpun ini meliputi sepanjang daerah Asia Barat, Afrika Utara, Tanduk Afrika dan sejumlah daerah di tapal batas Afrika(atau Sahel). - Rumpun bahasa Austronesia
Dituturkan di negara Madagaskar saja. - Rumpun bahasa Indo-Eropa
Dituturkan di Afrika Selatan dan Namibia (Bahasa Afrikaans, bahasa Inggris dan bahasa Jerman), rumpun bahasa ini pun dijadikan sebagai bahasa pengantar sewaktu pernah menjadi tanah jajahan Inggris (Bahasa Inggris menjadi bahasa pengantar saat itu), tanah jajahan Prancis (Bahasa Prancis menjadi bahasa pengantar saat itu), (Bahasa Portugis sebagai bahasa yang dituturkan saat itu), tanah jajahan Spanyol (Bahasa Spanyol menjadi bahasa pengantar saat itu) serta dituturkan pula di daerah kantong milik Spanyol yang berdekatan dengan Maroko yaitu kota Ceuta dan Melilla. - (atau bahasa Khoe)
Keberadaan awalnya dipastikan berpangkal dari kawasan gurun Kalahari pada wilayah Namibia dan Botswana. - Rumpun bahasa Niger–Kongo
Meliputi daerah Afrika bagian barat, , dan Afrika bagian Selatan. - Rumpun bahasa Nilo-Sahara
Wilayah rumpun bahasa ini terentang dari Tanzania hingga Sudan dan terentang dari Chad hingga Mali. Bagian ini masih sedang dimusyawarahkan.
Terdapat rumpun bahasa kecil lainnya dan bahasa terkucil (language isolate atau isolated language) dan juga . Selain yang demikian, benua Afrika pun menyimpan banyak bahasa isyarat yang pancaragam sekaligus pemakaiannya yang tersebar luas dan banyak di antaranya yang termasuk bahasa terkucil.
Jumlah bahasa-bahasa yang dituturkan oleh kalangan antarsuku mencapai hingga ratusan banyaknya. , bahasa Somalia, bahasa Berber, bahasa Amhar, bahasa Oromo, bahasa Kiswahili, bahasa Hausa, , dan bahasa Yoruba dituturkan sebanyak puluhan juta orang–khususnya di Afrika. Jika dikira-kira secara serentak terhadap kekelompokan logat-logat bahasa di benua Afrika yang jumlahnya terus mencapai ratusan bahasa yang mirip, ada 12 macam bahasa yang dituturkan sebanyak 75 seperseratus (75%) dan ada 15 macam bahasa dituturkan sebanyak 85 seperseratus (85%) dari seluruh penduduk benua Afrika sebagai bahasa pribumi atau sebagai bahasa tambahan.
Keberagaman kebahasaan tertinggi dari sekian banyaknya negara-negara benua Afrika (Nigeria adalah salah satunya di mana lebih dari 500 bahasa salah satu pemusatan keberagaman kebahasaan yang terhebat di dunia) telah menjadikan sebagai pokok persoalan yang amat diperlukan sejak zaman pascapenjajahan di benua Afrika. Mulai tahun-tahun terakhir ini, banyak negara Afrika yang telah mulai meningkatkan kesadaran akan nilai warisan bahasa asli mereka. Pada dewasa kini, kebijakan bahasa yang pembentangannya terus dilakukan ini lebih berkutat dalam bentuk bahubahasa. Contoh nyata hal tersebut ialah dengan dijadikannya semua bahasa asli orang Afrika sebagai . Serikat Afrika menyampaikan pemakluman bahwa tahun 2006 dijadikan sebagai "Tahun Bahasa-Bahasa Penduduk Afrika", tetapi bahasa-bahasa yang dipergunakan dan dituturkan adalah bahasa-bahasa yang lebih tenar di seluruh dunia;lebih mengesampingkan bahasa-bahasa asli mereka. Hal-hal sedemikian terjadi seperti di radio, koran dan pendidikan sekolah dasar. Selan itu, ada beberapa bahasa yang dituturkan secara meluas dijadikan sebagai bahasa dalam negeri disana melalui pertimbangan dan jumlah bahasa resmi pada tingkat dalam negeri di sana pun bisa dihitung oleh jari.
Rumpun Bahasa
Hampir semua bahasa yang di tuturkan di benua Afrika tergolong kepada salah satu dari tiga jenis rumpun bahasa terbesar, yakni rumpun bahasa Afro-Asia, rumpun bahasa Nilo-Sahara dan rumpun bahasa Niger–Kongo sedangkan bahasa-bahasa yang lain tergolong kepada rumpun-rumpun bahasa yang penyebarannya tidak meluas seperti (kadang-kadang bahasa Ubangi tergolong kepada rumpun bahasa Niger-Kongo). Setelah itu, ada lagi rumpun bahasa lainnya yang salah satunya adalah . Bahkan, termasuk pulalah rumpun bahasa nir-Afrika seperti bahasa Indo-Eropa dan bahasa Austronesia; masing-masing kedua rumpun bahasa nir-Afrika ini hadir lebih belakangan yakni sejak 2.600 dan 1.500 tahun silam. Di samping itu, bahasa-bahasa orang Afrika pun meliputi jenis bahasa lain seperti bahasa isyarat dan .
Rumpun-rumpun bahasa Afro-Asia yang paling dini adalah yang terhimpun kepada , rumpun bahasa Nilo-Sahara dikait-kaitkan dengan zaman batu madya dan zaman batu muda di kota Khartoum, Sudan dan rumpun bahasa Niger-Kongo memiliki hubungan timbal balik dengan kebiasaan orang Afrika bagian barat dan tengah yang memiliki budaya bertani berbantuan cangkul. Secara banglas, rumpun bahasa Afro-Asia masih dikelompokkan secara tak tetap dengan adirumpun dan rumpun bahasa Nilo-Sahara dengan Niger-Kongo bercampur baur menjadi adirumpun danawa Niger-Sahara (Niger-Saharan macrophyllum).
Rumpun bahasa Afro-Asia
Di benua Afrika, rumpun bahasa Afro-Asia dituturkan di sepanjang Afrika Utara, Tanduk Afrika, Asia Barat dan sebagian wilayah Sahel. Lebih kurang, terdapat 375 bahasa berkelompokkan Afro-Asia yang dituturkan oleh lebih dari 350 juta jiwa. Bahasa-bahasa yang termasuk anak rumpun utama bahasa Afro-Asia yakni seperti bahasa Berber, bahasa Chad, bahasa Kush dan bahasa Semit. Mengenai tempat pertama , masih belum bisa dipastikan secara tegas. Bagaimanapun juga, anak rumpun bahasa Afro-Asia yang penyebarannya membesar yaitu rumpun bahasa Semit (termasuk bahasa Arab, bahasa Amhar dan bahasa Ibrani di antara bahasa Semit lainnya) diduga kuat tampak sudah lama berkembang di Semenanjung Arab. Rumpun bahasa Semit termasuk cabang satu-satunya dari bahasa Afro-Asia di antara bahasa Afro-Asia lainnya yang dituturkan pada wilayah-wilayah nir-Afrika.
Beberapa bahasa Afro-Asia yang paling banyak dituturkan ialah terdiri dari bahasa Arab (tergolong ke dalam bahasa Semit dan penyebarannya lebih belakangan dari Asia Barat), bahasa Somalia (rumpun bahasa Kush), bahasa Berber atau bahasa Tamazight (rumpun bahasa Berber), bahasa Hausa (rumpun bahasa Chad), bahasa Amhar (rumpun bahasa Semit) dan bahasa Oromo (rumpun bahasa Kush). Ditilik berdasarkan siapa saja rumpun bahasa yang masih bertahan lama di dunia, rumpun bahasa Afro-Asia telah membukukan sejarah paling panjang karena anggota bahasa Afro-Asia lain seperti bahasa Akkadia sejak zaman negeri di antara dua sungai dan bahasa Mesir Kuno.
Rumpun bahasa Nilo-Sahara
Rumpun bahasa Nilo-Sahara tersusun atas ratusan bahasa yang beragam. Wilayah berpenuturan rumpun bahasa ini terbentang dari lembah Nil hingga Tanzania bagian utara. Rumpun bahasa ini juga mencakup wilayah Nigeria dan Kongo karena keberadaan yang terletak pada sepanjang sungai Niger bagian tengahnya sebagai lingkungan daerah pisahan dari rumpun bahasa ini. Adanya keterkaitan kemiripan asal usul dari sesama rumpun bahasa Nilo-Sahara ini belum bisa mendapat kebenaran yang jelas serta tak dapat disangsikan. Lagipula, para ahli bahasa pun masih terlihat jarang yang sepihak atau setuju terhadap hal yang demikian. Bahasa-bahasa yang berkerabat dengan Nilo-Sahara ini sama-sama menunjukkan ilmu bentuk kata yang terlalu pelik. Apabila bahasa-bahasa tersebut ada sangkut pautnya satu dengan yang lain, maka sebagian besar cabang bahasa Nilo-Sahara ini tidak diragukan lagi telah pernah mengupayakan penataan kembali terhadap kehidupan mereka setelah merantau dari asal usul leluhur mereka itu juga ke berbagai tempat. Tercantumkannya bahasa Songhai ke dalam rumpun bahasa Nilo-Sahara masih sedang dipertanyakan dan banyak pernyataan ketidakyakinan yang muncul menanggapi bahasa-bahasa lain yang diragukan termasuk ke dalam rumpun bahasa ini seperti , dan .
Ada beberapa bahasa Nilo-Sahara yang lebih terkenal seperti bahasa Kanuri, , , dan rumpun bahasa Nilotik yang meliputi , bahasa Dinka dan . Ciri-ciri rumpun bahasa Nilo-Sahara yakni memiliki ragam suara yang bermacam-macam.
Rumpun bahasa Niger–Kongo
Rumpun bahasa Niger–Kongo merupakan rumpun bahasa terbesar yang dituturkan di benua Afrika dan bisa saja terbesar di dunia berdasarkan segi jumlah bahasanya. Salah satu kekhasan yang paling berlainan lagi penting dari rumpun bahasa ini yakni tata kelas kata benda yang rumit disertai dengan daftar kata-kata abjad menurut tata bahasa (grammatical concordance atau alphabetical index of the grammar). Secara galibnya, bahasa yang termasuk rumpun ini merupakan memiliki ragam suara yang bermacam-macam seperti bahasa Yoruba, bahasa Igbo, dan bahasa Ewe. Cabang bahasa yang utama dari rumpun bahasa ini yakni adirumpun bahasa Bantu yang mencakup wilayah penuturannya yang meluas dibandingkan sejumlah bahasa lain dalam rumpun ini (lihat bagian Bantu atau Niger–Kongo B dari peta di atas).
Rumpun bahasa Niger–Kordofania diikutkan ke dalam rumpun bahasa Niger–Kongo dan di mana asal usulnya berada dari Sudan pernah dimintai oleh Joseph Greenberg agar tercakup dalam lingkup rumpun ini sejak tahun 1950-an. Pada waktu-waktu kini, para pakar bahasa sering membahas istilah "Niger–Kongo" ini sebagai rujukan terhadap seluruh bahasa yang termasuk rumpun ini tanpa mengecualikan bahasa Kordofania sebagai anak rumpun dari rumpun bahasa ini. Alasan diajukannya bahasa Kordofania adalah belum ada kejelasan apakah bahasa Kordofania merupakan cabang pertama yang keluar jauh dari lingkup Niger–Kongo. Mengenai bahasa lain, telah ada dakwaan bahwa termasuk cabang jauh dari rumpun ini kendati hal tersebut masih tetap diperbantahkan. Pada galibnya, rumpun bahasa Niger–Kongo ini telah disepakati keberadaannya oleh pakar-pakar bahasa biarpun ada segelintir persoalan tentang pengelompokan bahasa Mande dan bahasa Dogon dan masih belum terjawab mengenai penyertaan .
Rumpun bahasa lainnya
Terdapat beberapa bahasa yang dituturkan di benua Afrika di mana titik permulaannya dari luar benua Afrika.
Rumpun bahasa Austronesia
Bahasa Malagasi tercantum ke dalam bagian rumpun bahasa ini dan juga dijadikan sebagai bahasa dalam negeri di Madagaskar.
Rumpun bahasa Indo-Eropa
Bahasa Afrikaans termasuk rumpun bahasa Indo-Eropa karena hampir seluruh kosakatanya yang rupanya merupakan lingkup bahasa kacukan orang Afrika. Bahasa Afrikaans terus berkembang berkat pengaruh keberadaan bahasa daerah Belanda berlogatkan Holan Selatan yang dituturkan oleh para pemukim Belanda di benua Afrika yang kini dikenal sebagai Afrika Selatan. Sebagian besar penutur bahasa Afrikanas bertempat tinggal di Afrika Selatan. Di negara Namibia, bahasa Afrikanas menjadi bahasa pergaulan dan sebagai bahasa bergolongan kecil di Botswana dan Zimbabwe yang jumlahnya hampir pasti ditaksir hingga sepuluh ribu orang. Secara menyeluruh, jumlah penuturnya di antara 15 hingga 20 juta jiwa.
Sejak zaman penjajahan, rumpun bahasa Indo-Eropa seperti bahasa Afrikanas, bahasa Inggris, bahasa Italia, bahasa Prancis, bahasa Portugis dan bahasa Spanyol telah menempati kedudukan sebagai bahasa resmi di berbagai negara dan terlebih lagi dituturkan secara meluas sebagai bahasa pergaulan. (Lihat dan Bahasa Portugis di Afrika.) Bahasa Jerman pernah sekali dituturkan di berbagai wilayah jajahan Jerman sejak penghujung tahun 1880-an hingga di zaman Perang Dunia Ke-1 yakni saat-saat diambilalihnya jajahan Jerman oleh bangsa Inggris dan Prancis dan pencabutan kedudukan bahasa Jerman sebagai bahasa resmi. Kendati akan hal demikian, bahasa Jerman masih bisa dituturkan di negara Namibia—paling sering di kalangan . Meski sudah kehilangan tempat sebagai bahasa resmi di sana sejak tahun 1990-an, bahasa ini kembali dicanangkan sebagai bahasa dalam negeri di Namibia. Macam-macam bahasa di negara India seperti bahasa Gujarati dituturkan oleh orang nir-pribumi asal Asia Selatan secara terpisah dari asal aslinya. Pada zaman sejarah yang terlampau silam, terdapat rumpun bahasa Indo-Eropa lainnya yang dijumpai pada berbagai ranah lingkungan di benua Afrika seperti bahasa Farsi Kuno dan bahasa Yunani Iskandariah di Mesir, bahasa Latin dan bahasa Vandal di daerah-daerah Afrika Utara dan bahasa Farsi terkini di daerah Tanduk Afrika.
Rumpun bahasa yang kecil
Ada ketiga rumpun bahasa Khoisa dari Afrika bagian selatan yang belum bisa diyakini bersangkut-paut dengan sejumlah rumpun bahasa besar lainnya di benua Afrika. Untuk lebih diketahui lagi, terdapat banyak macam rumpun bahasa lain yang belum sekalipun memiliki kenyataan yang meyakinkan termasuk ke dalam seluruh rumpun bahasa yang ada. (Cabang rumpun bahasa Nilo—Sahara yang menjadi persoalan utama dijelaskan di atas, penjelasannya tidak akan diulangi lagi di sini.)
- Bahasa Mande
Memiliki 70 macam bahasa yang meliputi bahasa-bahasa utama di Mali dan Guinea. Pada umumnya, bahasa ini sudah pasti ditetapkan merupakan bagian lingkup rumpun Niger–Kongo yang berlainan, tapi hal tersebut menyulut perbantahan yang berkelanjutan. - Bahasa Ubangi
Memiliki 70 macam bahasa di mana titik aslinya bermula dari bahasa-bahasa di negara Republik Afrika Tengah, diduga kuat tergolong ke dalam rumpun bahasa Niger–Kongo. - Bahasa Khoe (dulunya bahasa Khoisa Tengah)
Jumlahnya lebih kurang ialah 10 macam bahasa, merupakan perindukan hulu dari berbagai bahasa Khoisa yang ada di negara Namibia dan Botswana. - Bahasa Sandawe
Bahasa terkucil di negara Tanzania, bisa jadi lebih besar keterkaitannya dengan bahasa Khoe.
Bahasa yang dituturkan di Afrika bagian selatan.- atau bahasa Taa-!Kwi
dua bahasa yang masih aman dari kepunahan.
Bahasa terkucil di negara Tanzania.
Bahasa terkucil yang kemungkinan besarnya ada di negara Mali.- atau bahasa Jalaa
Bahasa terkucil yang kemungkinan besarnya ada di negara Nigeria.
Bahasa terkucil yang kemungkinan besarnya ada di negara Chad.
Perkataan Khoisa ini menjadi suatu istilah mudahnya serta sebagai rujukan bagi sejumlah tiga puluh bahasa yang dituturkan lebih kurang sebanyak 300.000–400.000 jiwa. Terdapat lima macam rumpun bahasa Khoisa yang tampak tidak ada kena-mengenanya atau keterkaitan yang erat terhadap satu sama lain, di antaranya yakni bahasa Khoe, bahasa Tuu dan bahasa Kx’a yang keberadaannya lebih tersebar-luas di negara Namibia dan Botswana seperti halnya pada bahasa Sandawe dan bahasa Hadza yang berada di negara Tanzania yang mana termasuk bahasa terkucil. Keistimewaan yang mencolok pada bahasa Khoisa dan penyebabnya kerap kali termasuk segolongan adalah karena menggunakan banyak huruf mati yang berdecak atau ada ceklikannya (click consonant). Bahkan, ada pula beberapa rumpun bahasa Bantu yang saling berjiran seperti bahasa Xhosa dan bahasa Zulu yang memiliki ciri khas yang demikian, tetapi bunyi tersebut ditiru dari bahasa Khoisan secara sah. Bahasa-bahasa Khoisa juga terdengar berbeda-beda dari ragam suaranya.
Bahasa kacukan (kreol)
Berhubung terhadap masa lalu penjajahan dan peran bahubahasa di benua Afrika, maka mulailah muncul ragam-ragam bahasa kacukan di dunia yang amat kasatmata di benua Afrika. Ada beberapa bahasa yang termasuk rumpun bahasa Indo-Eropa, berikut merupakan contohnya:
• Bahasa kacukan Inggris
bahasa Krio di negara Sierra Leone dan termasuk yang amat mirip di negara Nigeria dan sebagian daerah negara Kamerun.
• Bahasa kacukan Portugis
di negara Tanjung Verde dan di negara Guinea-Bissau dan negara Senegal.
• Bahasa kacukan Prancis
di negara Seychelles dan di negara Mauritius.
• Bahasa kacukan Arab
Bahasa Arab Juba di wilayah selatan Sudan dan di sebagian wilayah Uganda dan Kenya.
• Bahasa kacukan setempat Afrika
bahasa Sango merupakan bahasa utama di negara Republik Afrika Tengah.
Di negara Kamerun, ada bahasa kacukan yang telah mulai tenar di negara tersebut yang dikenal dengan sebutan yang mencampuradukkan bahasa Inggris, Prancis dan bahasa-bahasa setempat asli Afrika.
Bahasa-bahasa tanpa penggolongan
Terdapat sejumlah bahasa-bahasa di benua Afrika yang dilaporkan tidak memiliki keterkaitan dengan rumpun bahasa manapun. Banyak bahasa di benua Afrika yang tetap dianggap tidak ikut ke dalam rumpun bahasa manapun hanya lantaran kurangnya bahan keterangan tersebut. Berikut ini adalah bahasa-bahasa Afrika yang terus diselidiki lebih jauh lagi agar semakin jelasnya asal usul atau pengelompokan rumpun bahasanya:
- Bahasa Ongota dan
Lebih cenderung berpeluang masuk ke rumpun bahasa Afro-Asia.
Lebih cenderung berpeluang masuk ke rumpun bahasa Nilo–Sahara.- , dan
Lebih cenderung berpeluang masuk ke rumpun bahasa Niger–Kongo.
Lebih cenderung berpeluang masuk ke rumpun bahasa Khoe.- dan tidak diketahui
Di antara kesemuanya, yang tampaknya bisa jadi tidak termasuk rumpun bahasa manapun.
Catatan
- Heine, Bernd; Heine, Bernd, ed. (2000). African Languages: an Introduction. Usaha Pengumpulan dan Penyiaran Berita Perguruan Tinggi Cambridge (Cambridge University Press).
- Epstein, Edmund L.; Kole, Robert, ed. (1998). Bahasa Kesusastraan Orang Afrika (The Language of African Literature). Usaha Pengumpulan dan Penyiaran Berita Dunia Afrika (Africa World Press). hlm. 9. ISBN 0-86543-534-0. Diakses tanggal 7 Juli 2017.
Kekayaan bahasa orang Afrika memang jumlahnya bukan main karena terhitung lebih dari 3000 bahasa pribumi Afrika menurut beberapa orang dan juga memiliki bahasa kacukan, bahasa pasaran dan bahasa perantara yang jumlahnya tak kalah beraneka ragam.
- "HUMAN DEVELOPMENT REPORT 2004" (PDF). Badan Susunan Acara Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Development Programme). 2004.
- "Ethnologue report for Nigeria". Ethnologue Languages of the World.
- African Union Summit 2006 Diarsipkan 2006-05-30 di Wayback Machine. Khartoum, Sudan. SARPN.
- Blench, Roger (2006). Archaeology, Language, and the African Past. Rowman Altamira. hlm. 108. ISBN 0759104662. Diakses tanggal 31 Januari 2017.
- Lyle Campbell & Mauricio J. Mixco, A Glossary of Historical Linguistics (Daftar Istilah Tentang Ilmu Bahasa Pada Dahulu Kala) (2007, University of Utah Press)
- P.H. Matthews, Oxford Concise Dictionary of Linguistics (Kamus Ringkas Ilmu Bahasa Oxford) (2007, 2nd edition, Oxford)
- K. Pithouse, C. Mitchell, R. Moletsane, Making Connections: Self-Study & Social Action, p.91
- J. A. Heese (1971). Die herkoms van die Afrikaner, 1657–1867 (dalam bahasa bahasa Afrikaans). Cape Town: A. A. Balkema. OCLC 1821706. OL 5361614M.
- Herkomst en groei van het Afrikaans - G.G. Kloeke (1950)
- Keberasalan dari pelafalan bahasa Afrikaans: membandingkan antara rumpun bahasa Jermanik Barat dan logat bahasa Belanda - Wilbert Heeringa, Febe de Wet (2007)
- Standaard Afrikaans ("Bahasa Afrikanas Baku") (PDF). Abel Coetzee. Afrikaner Pers (Usaha Pengumpulan & Penyiaran Berita Afrikaner). 1948. Diakses tanggal 19 Juli 2017.
wikipedia, wiki, buku, buku, perpustakaan, artikel, baca, unduh, gratis, unduh gratis, mp3, video, mp4, 3gp, jpg, jpeg, gif, png, gambar, musik, lagu, film, buku, permainan, permainan, ponsel, telepon, android, iOS, apel, ponsel, samsung, iPhone, xiomi, xiaomi, redmi, kehormatan, oppo, nokia, sonya, mi, pc, web, komputer